Wednesday, February 13, 2013

4 Hormon Penting Buat Kehamilan

Hormon-hormon kehamilan terbentuk dalam tubuh seorang wanita dewasa dan berkembang terus dari hari ke hari mengikuti perkembangan kehamilan.


4 hormon utama yang terbentuk dalam proses kehamilan seorang wanita.

1. Progesterone

Hormon progresteron memiliki fungsi yang sama dengan BHCG yakni mempertahannkan kehamilan layaknya penguat. Fungsi lainnya dengan makin meningkatnya progresterone, rahim tidak berkontraksi sehingga ridak kencang dan otot-otot jadi lemas termasuk otot saluran cerna ibu.

Akibatnya timbul keluhan pada ibu hamil, seperti mual muntah, perasaan begah, dan susah buang air besar. Hormon progresterone akan semakin tinggi dengan bertambahnya usia.

Dampak:
Kadar hormon progresteron yang berkurang pada trimester kedua dan toga awal dapat menimbulkan keluhan pecahnya ketuban atau terjadinya kontraksi sebelum waktunya bersalin. Akibatnya dapat terjadi kelahiran prematur.

2. Prostaglandin

Menurunnya hormon progresteron merangsang munculnya hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah hormon pencetus kontraksi.
Dampak: Berkurangnya kadar hormon ini dalam tubuh seorang ibu dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu.


3. Beta Human Corionic Gonadotropin (BHCG).

Hormon Beta Human Corionic Gonadotropin (BHCG) adalah hormon yang akan terbentuk pada awal kehamilan dan diproduksi oleh sel-sel kehamilan sebelum terbentuknya plasenta. Biasanya akan tinggi pada awal-awal kehamilan. BHCG berfungsi untuk mempertahankan kehamilan sehingga janin bisa menempel dalam rahim si ibu.

Dengan berkembangnya kehamilan dan mulai terbentuknya plasenta terutama pada usia kehamilan 14-16 minggu, plasenta mulai mengambil alih fungsi BHCG dengan menghasilkan hormon progresteron.

Dampak:
Kadar hormon BHCG yang kurang pada masa awal kehamilan dapat member dampak tidak baik. Jika terjadi pada trimester pertama biasanya akan terjadi flek-flek atau bahkan bisa menyebabkan keguguran.

4. Oksitosin

Seperti halnya hormon prostaglandin hormon Oksitosin juga berfungsi sebagai pencetus kontraksi. Hormon ini timbul akibat meningkatnya hormon prostaglandin. Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi sehingga terjadi persalinan.

Dampak: 
Seperti halnya hormon prostaglandin, berkurangnya hormon ini dalam tubuh seorang ibu dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu. Akibatnya ibu membutuhkan induksi dengan obat-obatan perangsang hormon untuk mempermudah persalinan.

Apabila Anda mengalami permasalahan akibat permasalahan hormon-hormon ini, ada baiknya  mengkonsultasikan dengan pada dokter jika memutuskan kehamilan berikutnya.
Beberapa obat pencetus hormon dapat diberikan untuk membantu masalah tersebut.

sumber :
dr. Febriansyah Darus, SpOG/kemangmedicalcare