Dari itu penting bagi kita untuk melakukan pencegahan dini agar tidak mengalami gangguan ke depannya.
Bagi yang ingin mengetahui kiat-kiat menjaga kesehatan jantung agar tetap sehat, berikut penjelasannya.
Jantung merupakan organ utama dalam menentukan hidup manusia dan sentral organ yang menentukan reaksi kinerja organ tubuh yang lain. Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi kita terutama yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas untuk menjaga jantung agar tetap sehat.
Waspadai Nyeri Dada.
Rasa nyeri pada bagian dada seringkali dianggap remeh dan diabaikan oleh sebagian orang.
Bahkan, ada persepsi bahwa keluhan fisik itu merupakan tanda-tanda masuk angin yang bisa diatasi dengan mudah. Padahal, nyeri pada dada itu bisa jadi merupakan gejala seseorang menderita penyakit jantung.
Ada beberapa keluhan penyakit jantung yang sering diabaikan masyarakat hingga akhirnya penyakit yang diderita bertambah parah.
Sejumlah keluhan terutama pada usia 40 tahun ke atas yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah:
- Nyeri dada.
- Berdebar-debar.
- Cepat letih.
- Sesak nafas.
- Ada riwayat sering pingsan.
- Sesak nafas bila tidur terlentang.
- Beberapa organ tubuh membiru.
- Perut dan bagian kaki membengkak.
Mengatur Pola Hidup.
Untuk mengurangi resiko di atas, hendaklah dilakukan pencegahan diantaranya dengan mengatur pola hidup.
Tingkat stres dapat memicu hormon adrenalin abnormal, dimana hormon ini merupakan salah satu hormon yang merangsang atau menstimulasi tekanan darah tinggi sehingga membebani kerja jantung.
Untuk pencegahan ini, maka perlu ada perubahan pola hidup yang lebih baik dengan melakukan aktivitas positif yang tidak mengundang masalah berat dan mengurangi tingkat stres.
Tidak hanya itu saja, pola kebersihan tetap perlu dijaga, baik untuk pribadi maupun lingkungan seperti rumah yang bersih.
Mengatur Pola Makan.
Selain pola hidup, hal yang perlu diperhatikan sebagai pencegahan utama adalah pola makan terutama pada usia di atas 40 tahun. Diusahakan untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang antara karbohidrat, lemak dan protein. Semuanya itu dapat disusun melalui Piramida pola makan. Urutannya adalah karbohidrat kemudian protein dan sayur-sayuran, selanjutnya minyak dan lemak.
Pada konsumsi karbohidrat harus diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan kalori di masing-masing umur.
Kurangi Lemak.
Lemak, khususnya lemak hewani, yang tertimbun dalam tubuh merupakan penyebab besar gangguan jantung. Kelebihan lemak di dalam darah terutama kolesterol dan trigliserida, yang dikenal dengan gangguan dislipitdenia, meyebabkan terjadinya kolesterol teroksidasi di dalam darah.
Oleh karena itu, perlu mengurangi kadar lemak dalam darah. Walaupun dikatakan merupakan salah satu penyebab gangguan jantung, namun konsumsi lemak tidak boleh ditiadakan sama sekali, mengingat keberadaan lemak merupakan pelarut yang baik bagi hormnon dan enzim.
Olahraga.
Pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah dengan berolahraga ringan seperti jalan cepat dan berenang selama satu jam dan dilakukan tiga kali dalam seminggu sehingga dapat mempertahankan fungsi normal jantung.
Dengan berolahraga dapat meningkatkan metabolisme lemak yang diubah menjadi energi dan panas sehingga menghindari penumpukan, lemak pada dinding pembuluh darah.
Untuk menjaga jantung tetap sehat, harus juga didukung asupan vitamin dan meineral untuk membantu proses metabolisme tubuh. Hal ini juga bermanfaat bagi penderita jantung dengan komplikasi diabetes melitus. Sebab, vitamin dan mineral membantu menetralisir asam lemak pada dinding pembuluh darah, sehingga tidak mengganggu kinerja jantung.