Tentu saja dari beragam snack tersebut tidak ada yang berasal dari bahan formalin (bahan pengawet).
Kalaupun terdapat formalin di dalam produk snack (dalam hal ini yang tidak berbungkus), maka kemungkinan besar berasal dari:
1. Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau bahan lain yang dicampurkan dalam proses.
2. Wadah dalam proses bermasalah, artinya mengandung formaln.
3. Sengaja diberi Formalin oleh pembuat.
Untuk yang nomor 3, kemungkinan ini jarang terjadi, yang ada adalah hal ketidaksengajaan biasanya, kalau ada yang sengaja ya tidak tahu. Tapi yang terpenting adalah mengenali ciri makanan yang mengandung bahan formalin tersebut untuk keamanan.
Ketahuilah bahwa formalin disebut pula formol atau larutan formaldehid, yang merupakan larutan dalam air yeng berisi sekitar 37 persen berat atau 40 persen volume senyawa formaldehid (HCHO) dan 6-13 persen metahnol.
Methanol ini berfungsi untuk penstabil larutan formaldehid dan mencegah terbentuknya polimerisasi formaldehid menjadi paraformaldehid yang mengendap.
Ciri Bahan Formalin:
- Tidak berwarna.
- Berbau tajam.
- Rasa membakar.
- Pengawet Mayat.
- Desinfektan.
- Mensterilkan ruangan (fumigasi).
Efek Samping Formalin:
1. Formalin yang Masuk Tubuh.
- 1. Meracuni Tubuh.
- 2. Iritasi Lambung.
- Muntah.
- Gangguan sistem saraf pusat.
- Alergi.
- Pada kadar tinggi dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi darah.
2. Gas atau Uapnya:
- Menyebabkan iritasi mata.
- Memicu Bronchitis.
- Saluran pernafasan terganggu.
3. Terkena Kulit:
- Alergi.
- Rasa seperti terbakar.
4. Formalin bersifat karsogenik (dapat menyebabkan kanker).
Karena itu jika menggunakan formalin, perlu proteksi agar kulit tidak kontak langsung.
Makanan yang diawetkan dengan formalin tentu saja dilarang karena membahayakan dan merusak kesehatan manusia.
Kenali Ciri-ciri Makanan Ber-Formalin.
Untuk mengenali makanan yang mengandung formalin antara lain adalah:
- Tampak lebih kenyal kalau ditekan.
- Ikan atau daging terasa lebih kaku.
- Baunya merangsang hidung.
- Lalat tidak mau hinggap di makanan yang mengandung formalin.
Meski makanan tersebut ditutup, namun lalat tetap saja ingin masuk menikmati hidangan yang tidak mengandung bahan formalin tersebut.
Itu baru lalat, coba kalau manusia pasti langsung ingin mencaplok makanan itu, tapi ya harus ingat bayar dulu ke penjualnya.