Banyak faktor yang membuat anak mengalami tulang keropos serta kelainan tulang. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan kalsium bagi anak. Selain itu, mengajak anak untuk aktif bergerak bisa menjadi cara agar struktur tulang tulang si kecil tumbuh dengan sempurna.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa menderita keropos tulang, bahkan beberapa waktu yang lalu telah diberitakan ada seorang bayi yang terlahir dengan tulang yang rapuh. Dari hasil diagnosa, di dalam tubuh bayi tersebut terdapat 12 titik patahan tulang. Sang bayi yang menderita tulang rapuh (osteogenesis) ini membutuhkan waktu 18 tahun untuk bisa sembuh total, namun tetap menjalani perawatan medis saat beranjak dewasa.
Walupun tulang rapuh adalah penyakit langka, namun kesehatan tulang adalah faktor penting yang harus dijaga, khususnya pada anak-anak. Jangan sampai masa kecil yangceria dan dinamis bisa terganggu gara-gara tulang yang keropos.
Penyebab Tulang Keropos.
Foto bayi ini adalah foto dari Adzka Fikra yang terkena penyakit tulang keropos.
Penyakit tulang keropos pada anak sebenarnya jarang terjadi, kalaupun terjadi banyak disebabkan oleh adanya kelainan gen reseptor vitamin D. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan demineralisasi tulang. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya penyakit ricket (tyulangbengkok) pada orang dewasa. Namun, bukan berarti anak terbebas dari masalah osteoporosis.
Pentingnya Kalsium.
Agar terhindar dari osteoporosis sejak dini maka harus diperhatikan asupan kalsium. Kekurangan asupan kalsium di usia dini akan menyebabkan anak beresiko terkena osteoporosis lebih dini.
Peranan kalsium pada orang dewasa dan pada anak-anak berbeda, kalau pada anak-anak kalsium ini membantu pertumbuhan tulang, artinya agar tulang bisa tumbuh menjadi lebih panjang. Sedangkan pada masa usia 20-an dibutuhkan kalsium dalam jumlah besar agar tulang bisa lebih padat.
Asupan kalsium sejak dini bagi anak-anak sangat berarti sebagai tabungan kalsium untuk dimanfaatkan kelak di kemudian hari.
Asupan kalsium yang dianjurkan:
1. Usia 1-9 tahun: 500-600 mg per hari.
2. Usia 10-18 tahun: 1000 mg per hari.
Cara Memperkuat Tulang dan MencegahTulang Keropos.
Kegiatan fisik dapat membantu memperkuat tulang anak. Bentuk rangsangan kepada anak cukup dengan membiarkan anak-anak bergerak aktif. Sebaliknya, menjadi anak yang tidak aktif dapat menyebabkan tulang menjadi keropos.
Jangan biarkan anak hanya duduk menonton tv dalam waktu yang lama misalnya. Hal ini dapt menimbulkan kelainan struktur tulang. Sebaliknya, dengan kegiatan gerak ini maka akan terbentuk sel-sel tulang baru dari hasil stimulan tersebut.
Jenis olahraga yang memberikan beban pada tubuh dapat membantu menstimulasi perkembangan tulang. Berjalan kaki merupakan aktivitas pembentukan tulang yang baik, paling tidak suruhlah anak untuk melakukan jalan kaki selama 60 menit setiap harinya.
Jangan mengajarkan anak untuk duduk dan hanya diam.
Jika anak tertarik dengan pada satu bidang olah raga tertentu, bisa dilakukan dengan kedua orang tuanya sebagai bentuk dukungan agar anak menjadi sehat.
Kesehatan tulang tak hanya mempengaruhi performa fisik, akan tetapi juga keseluruhan perkembangan anak termasuk kecerdasannya. Mendidik anak untuk belajar dengan bergerak merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang efektif.
Selain itu, sikap tubuh yang baik sangat penting karena akan membantu tubuh untuk bekera secara maksimal.
Banyak manfaat yang dapat dirasakan anak bila ia memiliki postur tubuh yang baik, yaitu dapat membuat daya tahan tubuh menjadi lebih efektif.
Posisi duduk, berdiri maupun berjalan yang baik akan dapat menghindari pertumbuhan tulang yang tidak sempurna pada anak.