Tuesday, October 18, 2011

Kenali Pneumonia pada Bayi

Karena gejalanya mirip sekali dengan selesma (pilek), pneumonia (radang paru-paru) pada bayi sering diabaikan oleh orang tua. Padahal, tidak sedikit balita yang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh virus ini.

Radang paru-paru adalah jenis infeksi yang menyerang paru-paru (gelembung paru dan jaringan sekitarnya). Hal ini disebabkan oleh berbagai macam kuman. Penyakit ini bisa didahului oleh infeksi hidung dan tenggorokan lalu menyerang ke paru-paru beberapa hari setelahnya.

Kuman pembawa penyakit radang paru-paru dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi yang baru saja lahir hingga orang dewasa sekalipun. Sayangnya, bila radang paru menimpa bayi yang baru lahir, akibatnya bisa sangat fatal bila tak segera ditangani. Pasalnya, menurut situs WHO, radang paru-paru atau pneumonia ini merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia.

Gejalanya  Mirip Pilek.
Balita dengan imunitas rendah masih belum mengenal virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuhnya. Oleh karena itu, jika ada virus yang masuk ke dalam tubuh, maka kekebalan tubuhnya tidak mengenal virus tersebut, akibatnya dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan bawah.



Selain itu, proses pertumbuhan organ pada balita yang belum matang juga menjadi faktor terjadinya infeksi sehingga dapat melemahkan antibodi balita. Radang paru-paru gejalanya mirip selesma atau pilek pada umumnya. Tidak ada efek dramatis, seperti langsung meninggal dunia atau cacat sehingga banyak orang tua yang sering mengabaikan penyakit in. Padahal, penyakit ini berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada anak lantaran paru-paru tidak dapat menjalankan fungsinya untuk mendapatkan oksigen bagi tubuh.

Masih banyak orang tua yang belum memahami kondisi anaknya yang sedang terserang radang paru-paru dan akibat yang ditimbulkannya.
Kuman penyebab pneumonia bisa berupa bakteri atau virus yang mencapai paru-paru dengan berbagai cara. Sebagai contoh, kuman yang berada di udara kotor lalu terhirup hidung dan tenggorokan sampai ke paru-paru dan akhirnya akan terjadi infeksi. Selain itu, bayi yang baru lahir merupakan kelompok paling rawan dan rentan tertular penumonia dari ibunya melalui jalan lahirnya saat proses persalinan.

Selain bayi, anak-anak dengan sistem imunitas yang rendah juga termasuk kelompok rawan terkena penumonia.

Kenali Cirinya dengan Menghitung Ritme Nafas.
Cara paling mudah untuk mengenali jika anak terserang radang paru-paru adalah dengan menghitung nafasnya dalam 1 menit.
1. Ciri anak yang usianya kurang dari 2 bulan, bila terserang radang paru-paru ini maka nafasnya lebih cepat dari 60 kali per menit.
2. Jika usianya 2-12 bulan, maka nafasnya lebih cepat dari 50 kali per menit.
3. Sedangkan jika usianya 1-5 tahun, nafasnya lebih cepat dari 40 kali per menit.

Orang tua bisa melakukan penghitungan nafas di rumah, untuk menentukan lebih dini apakah anaknya mengalami nafas cepat atau tidak.
Jika memang benar, segera larikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika tidak, bisa fatal akibatnya.

Pneumonia bisa Disembuhkan.
Walaupun termasuk penyakit berat, para orang tua tidak perlu terlalu khawatir, pasalnya, pneumonia adalah penyakit yang bisa diobati. Jadi, kalau dilakukan dengan cepat dan tepat, maka pasien akan dapat tertolong. Yang diperlukan hanyalah dapat mendeteksi secara tepat.

Selain itu, nutrisi juga cukup berperan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap serangan penyakit. Dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama usia anak, maka daya tahan tubuh anak dapat terjaga baik terhadap penyakit radang paru-paru (pneumonia) atau penyakit lainnya.

Pencegahan.
Agar anak terhindar dari radang paru-paru, maka orang tua harus benar-benar memperhatikan tumbuh kembang si kecil Orang tua harus tahu jadwal imunisasi dan melakukan kunjungan rutin ke dokter atau perawat kesehatan anak dan meminta vaksin untuk mencegah penyakit pneumonia ini.